Powered By Blogger

Sabtu, 29 Juni 2013

Maradona ke Medan, PSMS v PSSB dikorbankan


Sindonews.com - Laga perdana putaran kedua antara PSMS Medan dengan PSSB Bireuen akan digelar Minggu (30/6). Namun, PSMS tidak akan menggelar pertandingan kandangnya di Stadion Teladan Medan. 

Tim berjuluk Ayam Kinantan akan menggunakan Stadion Kebun Bunga sebagai venue alternatif, jika tim lawan menyetujuinya. Ada apa? Menurut Pelatih PSMS Medan versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Eddy Syahputra, laga PSMS Medan yang bersamaan dengan rencana kedatangan legenda sepak bola Maradona ke Medan, akan menggunakan Stadion Teladan pada rencana coaching clinic bagi pesepakbola junior di ibu kota provinsi Sumatera Utara itu.

"Maradona datang ke Medan bersamaan dengan laga PSMS menghadapi PSSB. Jadi terpaksa alternatifnya Stadion Kebun Bunga yang dipakai, karena kegiatan Maradona dipusatkan di Teladan," ujarnya.

Dari segi gegap-gempita perhelatan, laga derbi Sumatera tersebut memang kalah greget jika dibandingkan kedatangan 'si Tangan Tuhan" ke Medan yang menjadi impian banyak orang. Namun, dari segi jadwal, semestinya, PSMS semestinya menjadi prioritas lantaran sudah menggunakan venue kebesaran PSMS tersebut sejak awal putaran I yang lalu. Namun menurut Eddy, pengelola stadion tidak bisa disalahkan.

"Di jadwal sebelumnya, PSMS Medan disebutkan menghadapi PSSB pada 26 Juni besok (hari ini). Tapi perubahan jadwal yang kami terima, laga mundur menjadi tanggal 30 Juni. Lagi pula, dari info yang kami dapat, panitia Maradona sudah jauh-jauh hari mengonfirmasi soal rencana kedatangannya," beber ayah empat anak itu.

Namun, lapangan stadion yang kurang baik bisa saja membuat kedua tim bakal kesulitan mengembangkan permainan di. Lapangan yang teksturnya keras dan bergelombang serta tidak ditumbuhi rumput secara merata. Bagi Eddy, alasan itu kurang tepat, lantaran kedua tim juga sudah pernah bermain pada laga tandang yang kondisi lapangan stadionnya bahkan lebih butuk dari Stadion Kebum Bunga.

"Waktu menghadapi Persipon dan Persipasi, lapangan stadion pertandingan bahkan lebih jelek dibandingkan dengan Kebun Bunga. Jadi saya rasa tidak masalah kalau memang tim tamu setuju,l beber eks stoper PSMS era 90-an tersebut.

Terkait perpindahan venue, PSMS masih menunggu konfirmasi pihak tim tamu apakah menyetujui, atau mengajukan permohonan lain seperti dengan mengganti tanggal pertandingan ke waktu lowong. Opsinya, pertandingan mundur hingga usai Idul Fitri atau tiga hari setelah menghadapi PSLS Lhokseumawe (Kamis 4/7) atau pada Minggu (7/7) mendatang.

Namun, kemungkinan tetap menggelar pertandingan 30 Juni mendatang menjadi yang paling memungkinkan. Pasalnya, jika maju atau dimundurkan, akan merugikan tim itu sendiri. Apa lagi menurut Edy, Manajer Tim, Sukri Wardi meminta tidak ada kemunduran jadwal pertandingan karena akan merugikan tim.

"Manajer minta tidak dimundurkan karena akan merugikan tim. Sekarang tinggal konfirmasi saja sama tim tamu, karena keputusan itu akan ditentukan setelag mendengar komentar pihak PSSB,'' katanya.

Sebenarnya selain Stadion Kebung Bunga, Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam bisa sebagai venue kandang. Namun, kekhawatiran akan besarnya biaya yang digelontorkan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan PSMS akan membuat PSMS merogoh kocek cukup dalam. Apa lagi selama ini, baik Stadion Teladan dan Stadion Kebun Bunga, tidak sepeserpun PSMS harus membayar. 

"Sudah tempatnya jauh, bisa cukup banyak uang yang dikeluarkan untuk pertandingan itu. Tapi seperti apa keputusannya, masih menanti jawaban PSSB," beber Eddy.

Sementara pada perkembangan lain, PSMS Medan terus menggeber persiapan jelang laga kontra PSSB. Materi latihan Selasa (25/6) menyasar pada bentuk kerjasama tim.

"Game control 11 pemain yang diturunkan. Mereka diletakkan kepada  posisi idealnya dan dibatasi sentuhannya dengan tiga sentuhan. Kenapa? Supaya jangan terlalu lama bola di kaki mereka. Dengan tiga sentuhan itu dari areal pertahanan gelandang dan serang saling mendukung dan tidak saling menunggu. Itu kolektif untuk bertahan dan menyerang. Materi besok (Rabu 26/5) juga sama, tapi bicara strategi. Pola apa yang kami pakai untuk PSSB berdasarkan pengalaman saat menghadapi mereka di putaran I lalu (seri 1-1)," papar Eddy.

Menanggapi kemungkinan perpindahan stadion pertandingan PSMS kontra PSSB, Pelatih PSSB Bachtiar Juli mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan. Belum adanya latihan pasca libur putaran I membuat pihaknya masih dilanda keraguan apakah tetap akan menggelar latihan dan pertandingan. Kabarnya, pemain PSSB juga terkendala pembayaran gaji kendati akhirnya manajemen membayarkannya.

"Kalau siap atau tidak belum bisa dipastikan soalnya kami belum ada latihan selama satu bulan ini. Coba nanti saya hubungi lagi apakah sore ini kami latihan atau tidak," ujarnya ketika dikofirmasi.

Kegiatan Maradona selama di Medan dipusatkan di Teladan.


Rencana kedatangan legenda sepakbola Argentina, Diego Armando Maradona, ke Medan, 30 Juni 2013, berimbas pada perubahan venue tanding PSMS LPIS. Pasalnya, kegiatan Maradona di Medan akan dipusatkan di Stadion Teladan dan bersamaan dengan partai perdana putaran kedua PSMS LPIS versus PSSB Bireuen.

Opsi yang bakal dilakoni Saktiawan Sinaga dkk adalah menjalani pertandingan di Stadion Kebun Bunga, Medan. Hal ini diungkapkan pelatih kepala PSMS LPIS Edy Syahputra. 

"Maradona datang ke Medan kan bersamaan dengan jadwal tanding PSMS menghadapi PSSB. Jadi terpaksa alternatifnya Stadion Kebun Bunga yang dipakai, karena kegiatan Maradona dipusatkan di Teladan," ujarnya kepada GOAL.com Indonesia.

Menurutnya, PSMS menerima kondisi tersebut dan mengalah, lantaran jadwal LPIS sudah mengalami beberapa kali revisi. Di jadwal awal, PSMS akan menghadapi Medan Jaya, 22 Juni dan kemudian menjamu PSSB, 26 Juni. Namun, Medan Jaya yang mengundurkan diri kemudian mengubah jadwal putaran kedua. PSMS pun diagendakan melakoni putaran kedua 30 Juni. 

"Info yang kami dapat dari panitia Maradona sudah jauh-jauh hari mengonfirmasi soal rencana kedatangannya. Sementara, jadwal PSMS sendiri direvisi jadi 30 Juni," ungkapnya.

Kepastian penggunaan venue, lanjutnya, masih akan menanti lampu hijau dari tim tamu, apakah bersedia main di Stadion Kebun Bunga. Apalagi, lapangan di stadion ini tidak memadai jika dibanding Stadion Teladan. Eddy mengatakan, semoga tim tamu mau, karena sejatinya baik PSMS dan PSSB sudah pernah merasakan stadion yang lebih buruk dari Stadion Kebun Bunga. 

"Waktu kami menghadapi Persipon dan Persipasi, lapangan stadion pertandingan di sana bahkan lebih jelek dibandingkan dengan Kebun Bunga. Jadi saya rasa tidak masalah kalau memang tim tamu setuju," tegasnya.

Sedangkan, opsi lain yakni Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang tidak menjadi alternatif demi efisiensi dana.  

"Sudah tempatnya jauh, bisa cukup banyak uang yang dikeluarkan untuk pertandingan itu. Tapi seperti apa keputusannya, masih menanti jawaban PSSB," ungkap mantan pemain Medan Jaya ini.

Sementara itu, skuat PSMS LPIS mulai merasakan kondisi layaknya PSMS PT Liga. Gaji pemain masih tersendat, kali terakhir menerima pinjaman gaji adalah saat menjamu Lampung FC di Stadion Teladan, putaran pertam lalu. Para pemain yang menginap di mess Stadion Kebun Bunga juga terpaksa memenuhi konsumsi harian dengan membeli nasi bungkus dari kocek pribadi, karena dapur mes tidak beroperasi. Selasa (25/6) siang, para pemain mulai berekspresi dengan membuat status masing-masing tentang kesulitan finansial dan menanti kapan rekening pribadi terisi. Situasi rilnya memang sangat rawan, PSMS LPIS kini hanya berharap pada manajer Syukri Wardi pasca ketua umum Benny Sihotang mundur secara lisan, dan larinya CE0 Wimvi Tri Hadi. Syukri Wardi sendiri diyakini belum mau secara total menggelontorkan uang, karena rapat dengan 40 klub pemilik PSMS belum dilakukan hingga saat ini. Sejatinya, dalam rapat tersebut, akan ada perubahan AD/ART dan penyatuan PSMS di mana PSMS tidak akan menggunakan jabatan ketua umum tapi direktur yang membuat PSMS ke arah klub profesional.

Gelandang PSMS LPIS Donny Fernando Siregar berharap persoalan dalam tim segera selesai, dan tak ingin tim berakhir sepeprti PSMS Divisi Utama PT Liga. 

"Saya masih bingung dengan kondisi tim. Manajer pun belum ada kasih kabar apa tim ini lanjut atau tidak. Kalau memang manajer angkat tangan ya kami bubar. Besok [Rabu] mungkin keputusannya. Kami enggakmau kayak PSMS sebelah,” ungkapnya.  (gk-38)

Maradona Rombak Jadwal di Indonesia

TEMPO.COJakarta - Legenda hidup sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, merombak jadwal kegiatannya di Indonesia lantaran merasa letih setelah menempuh perjalanan dari Buenos Aires, Argentina, sejak Rabu lalu, menuju Jakarta. Kunjungan ke Kota Medan, Sumatera Utara, yang rencananya akan dilakukan pada Selasa pekan depan pun dipastikan batal.

Maradona tiba hari ini, Sabtu, 29 Juni 2013, di Bandara Soekarno-Hatta, pukul 05.50 WIB, dengan ditemani lima stafnya. "Setiba di bandara, Maradona menolak untuk langsung ke acara Dahsyat," kata promotor, Eddy Sofyan, kepada wartawan yang menunggu Maradona di Ballroom Jakarta Theatre. 

Dari bandara, Maradona dijadwalkan langsung menuju ke studio stasiun televisi swasta, RCTI, untuk menghadiri Dahsyat, sebuah program musik pagi hari. Karena Maradona menolak, kata Edi, terpaksa kegiatan itu dibatalkan. Konferensi pers yang seharusnya diadakan pukul 10.00 WIB di Ballroom Jakarta Theatre pun juga dibatalkan. 

Konferensi pers dijadwalkan ulang Ahad besok, pukul 14.00 WIB. Menurut Eddy, hari ini Maradona hanya setuju menjalani kegiatan klinik kepelatihan, atraksi Tango Football, dan gala dinner. Semua kegiatan baru akan dimulai pukul 16.00 WIB. Karena besok masih akan berada di Jakarta, Maradona urung ke Medan.

Maradona berkunjung ke Indonesia selama empat hari, yakni pada 29 Juni-2 Juli 2013. Dalam kunjungan itu, Maradona akan mengunjungi Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Ia akan memberikan seminar, klinik kepelatihan, dan memamerkan atraksi Tango Football.

Rencana kegiatan Maradona di Indonesia selama empat hari itu memang sangat padat. Ia direncanakan hanya berada satu hari di Jakarta, yaitu pada Sabtu hari ini. Malam harinya, ia dijadwalkan langsung terbang ke Medan. Di Medan, pemain bola kontroversial ini juga dijadwalkan hanya berada satu hari. Di Surabaya, ia juga hanya berada satu hari sebelum pada malam hari terbang ke kota terakhir, Makassar. 

Edi mengatakan, jadwal kegiatan Maradona di Indonesia sudah diatur sejak dua bulan lalu. "Kami sudah tiga kali mengkonfirmasi jadwal," kata dia. "Jadwal yang terakhir sudah disepakati."