Powered By Blogger

Minggu, 17 Maret 2013

Nasib-nasib.. Hamil Dua Bulan, Gadis 18 Tahun Digilir 9 Remaja Tanggung

Kasus pemerkosaan kembali terjadi. Kali ini korbannya seorang perempuan ABG yang sedang hamil muda di Tasikmalaya. Tragisnya, korban diperkosa bergiliran 9 remaja tanggung di persawahan. Perempuan berusia 18 tahun ini berinisial STA, warga Kampung Cinagara, Malangbong, Kabupaten Garut. Korban yang masih setengah sadar ditemukan warga di sebuah saung di Kawasan Dirgahayu, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (16/3) pagi. Setelah siuman untuk beberapa menit setelah ditemukan, korban kembali tak sadarkan diri. Menurut Kepala Puskesmas Ciawi, dokter Yunike, korban tak sadarkan diri akibat pengaruh pil dektro yang ditelannya. Rupanya, korban mabuk pil dextro, untuk kemudian digilir oleh para pelaku. ''Dulu korban pernah dirawat di puskemas ini karena over dosis pil dextro. Korban malah sempat kabur dan tidak bayar administrasi. Pengakuan korban, kini ia menenggak 10 butir pil dextro. Dan setelah mabuk korban mengaku digilir. Kami juga menemukan luka lecet di bagian kemaluan korban akibat dorongan paksa benda tumpul,'' kata Yunike seperti dilansir Rakyat Merdeka Online. Hingga Sabtu (16/3) sore, korban masih dirawat di Puskesmas Ciawi Tasikmalaya. Sementara polisi baru berhasil menangkap tiga pelaku. Polisi yang mendapat laporan warga, berhasil menangkap tiga pelaku yakni Roni, serta kakak beradik Iwan dan Erus, warga Dirgahayu, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Menurut Roni, dirinya diberitahu seseorang jika korban berada di saung dalam kondisi mabuk pil dextro. Lalu pelaku bersama tiga orang temannya mengecek dan langsung memperkosa korban secara bergiliran di saung tersebut. Setelah empat pelaku melampiaskan napsunya, kemudian datang lagi lima remaja dan kembali korban digilir orang yang berbeda. ''Awalnya ia menolak. Tapi setelah anu’ saya masuk ia juga menikmatinya. Saya tidak tahu hamil. Cuma memang perutnya agak buncit. Ia dalam kondisi mabuk ketika saya datang ke saung,'' kata Roni. Kini polisi masih memeriksa intensif para pelaku dan mengumpulkan bukti serta memintai keterangan sejumlah saksi. [ans]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Jejak Anda, dengan komentar yang positif.